KK -nya sampe dobel |
Rusyadi dan Rusiah menikah di usia muda pada 1972 lalu. Saat itu, Aris masih berusia 22 tahun sementara istrinya waktu itu baru 14 tahun. Saat menikah Rusiah masih tercatat sebagai siswa yang duduk di bangku kelas IV Sekolah Dasar. Sedangkan Aris hanya lulusan SD. "wektu mbojo umure nyong perantaran 14 taun urung lulus SD acan, mesih kelas papat. tapi nyong de prentah ken mbojo," jelas Rusiah.
Tiga tahun usia pernikahan sekitar 1975, pasangan tersebut baru memiliki seorang anak perempuan yang kemudian diberi nama Darmiyati kemudian secara berturut-turut hampir selang 2 tahun Rusiah melahirkan 9 laki-laki dan 8 perempuan.
Setelah Darmiyati berusia dua tahun kemudian lahir Darsito, Darsini, Saripin, Saliyah, Rikoh Rianto, Elianto, Heki Setiowati, Kiki Novita Wulandari, Nova Ardianto Zaena Ristomuna, Apri Setiawan, Septi Meksa dia meninggal di usia tiga tahun. Ketika melahirkan anak ke 13 Rasih mulai kepayahan. Kemudian mengikuti program KB, namun ternyata tidak cocok akhirnya
lahir Febiayuningsih, Alif Nanda Saputra, Nevalina dan Raditya Agung yang kini masih berusia 3 tahun dan masih menetek.
Dari 16 anaknya empat orang sudah menikah, dengan 9 orang cucu, bahkan salah satu cucunya sama usianya dengan anak terakhir, Raditya. Sehingga tidak jarang anak dan cucu berebut ASI dari nenek dan ibunya. "Selain menyusui anak saya juga kadang menyusui cucu kan ibunya tidak selalu di rumah," kata Rusiah.
Karena jumlah anaknya mencapai belasan maka kartu keluarga atau KK mencapai dua lembar, sebab satu halaman saja tidak muat. Dalam satu hal KK hanya bisa menampung tujuh nama.
Bahkan jika anak-anaknya kumpul, sehari bisa menghabiskan 5 kilogram beras, satu batang sabun mandi habis dalam 2-3 hari. Pasta gigi ukuran jumbo hanya bertahan 5 hari. Kamar tidur pun harus berbagi satu ruangan diisi empat orang anak. Meski jumlah anggota keluarganya besar, jarang anak-anak mereka berkelahi. Karena semua dibagi secara adil.sumber