Mengulas berita dan kejadian yang telah terjadi sedang terjadi dan yang akan terjadi di sekitar kalikesur

18 September 2011

tembusan: Home » sosok » Dimanakah kini Dai kecil itu berada ?

Dimanakah kini Dai kecil itu berada ?

Purwokerto-ULAMA besar selama ini belum pernah muncul dari kaki Gunung Slamet. Mungkin  dulu pernah ada harapan yang  datang. Orang yang dulu bisa diharapkan menjadi ulama besar itu adalah Dian Aprianto (15) yang kini masih tinggal di Desa Kalikesur, Kecamatan Kedungbanteng, di pinggiran hutan Gunung Slamet.
Anak kecil dengan perkembangan tubuh kurang normal, yakni tinggi badan satu meter dan berat badan 20 kilogram itu layak dijadikan harapan. Dia sudah membuktikan sebagai calon dai besar, setelah dinobatkan sebagai dai terbaik dan juara pertama Lomba Khotbah (pidato) Mata Pelajaran Agama dan Seni Islam (Mapsi) IX Tingkat Jateng di Purwokerto, pekan lalu.
Kehebatan itu bukan saja di rana perlombaan, melainkan juga dia tunjukkan kepada publik Banyumas ketika menjadi pembicara dalam acara Isra Mikraj Nabi Muhammad di alun-alun Purwokerto,.
Pada malam itu, anak pasangan bapak Nuryanto- ibu Darqiyah yang pernah duduk di SD Negeri 2 Kalikesur itu mengangkat tema "Berbakti kepada Orang Tua". Materi yang berat itu dia sampaikan dengan bahasa sederhana, bahasa khas anak-anak.
Kemampuan Dian, tidak kalah dengan Rajib atau Zagar yang menjadi juara Pildacil Lativi. Bisa jadi kalau Dian mengikuti audisi Pildacil, bakal mampu bersaing dengan para juara itu.
mujahid ( pendamping  )
Dian dalam lomba Mapsi, menurut pendampingnya Mujahid, selama persiapan memang sudah diperhitungkan banyak orang. Kontingen Banyumas juga yakin dia bakal menang karena punya kelebihan suara yang jernih dan lantang. Dia juga menguasai materi secara baik.
Dia dengan cepat mampu menghafal ayat-ayat suci Alquran yang disodorkan pelatihnya untuk diulas. Dia juga mudah memadukan ayat Alquran dengan hadis yang membahas tema berbakti kepada orang tua. Sehari-hari, dia juga berperilaku baik terhadap bapak ibu, sehingga tidak ada hambatan dalam membawakan tema itu.
     namun, sepertinya kini harapan tersebut telah musnah... beliau sudah tidak terdengar lagi kabarnya.... andai saja sampai kini ia teruskan.. pasti namanya akan sampai di kancah nasional... dan namanya akan terdengar dimana-mana.. menurut kabar yang kami dengar katanya beliau tidak melanjutkan dakwahnya karena tidak adanya ridho dari kedua orangtuanya dan adanya salah persepsi  yang menjadikan beliau berhenti berdakwah.... namun apa boleh buat karena segala sesuatu bergantung dari ridho orang tua.. mungkin inilah yang digariskan oleh allah SWT... dan manusia tidak ada yang bisa menentangnya... namun jika ada usaha mungkin semua bisa saja terjadi... wallahuallam..
ya mungkin sekian yang bisa kami paparkan semoga saged ndamelaken silaturahminipun kawula panjenengan jalan trus nggih..aghihihi.. sekian
wassalamualaikum wr.wb.