BANYUMAS- Yadi (17) yang tenggelam di Curug Gomblang, ditemukan sudah tak bernyawa. Kemarin pagi, mayat pemuda RT 2 RW 3 Dusun Windusari, Desa Kalisalak, Kecamatan Kedungbanteng, itu menyembul di permukaan air di sekitar curug.
Sejak Minggu (19/6) warga masyarakat, aparat Polsek Kedungbanteng, dan Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Wijayakusuma (Wikupala) Purwokerto mencari hingga malam hari. Karena hujan dan tanpa penerangan, mereka menghentikan pencarian sekitar pukul 20.00.
Namun beberapa orang tetap berada di lokasi. Mereka yakin sewaktu-waktu mayat korban bisa menyembul. Setelah sehari-semalam, kemarin, tubuh Yadi muncul ke permukaan air.
Warga masyarakat segera mengevakuasi mayat Yadi. pengangkatan mayat itu berlangsung cukup lama, karena lokasi itu terjal dan hanya ada jalan setapak. Jenazah baru tiba di rumah duka sekitar pukul 07.00.
Kapolsek Kedungbanteng AKP Achmad Mudianto menduga pemuda itu terbawa pusaran air. "Sampai saat ini berdasar hasil pemeriksaan, kejadian itu murni musibah.''
Sebelumnya dikabarkan, Minggu (19/6) Yadi beserta Yusup (24) asal Desa Dawuhan Wetan, Kedungbanteng, serta Ikhsan (22) dan Sigit (17) dari Windusari, sekitar pukul 11.30 bermain ke Curug Gomblang. Yadi mandi seorang diri, kemudian naik bersama teman-temannya.
Dia kembali turun untuk mandi di curug seluas sekitar 10 m2 dan berkedalaman sekitar 10 m itu. Setelah berada di air kali kedua itulah dia melambai-lambaikan tangan isyarat minta tolong. Karena tak ada peralatan untuk membantu mengangkat, dia pun tenggelam. (G23-53)
Namun beberapa orang tetap berada di lokasi. Mereka yakin sewaktu-waktu mayat korban bisa menyembul. Setelah sehari-semalam, kemarin, tubuh Yadi muncul ke permukaan air.
Warga masyarakat segera mengevakuasi mayat Yadi. pengangkatan mayat itu berlangsung cukup lama, karena lokasi itu terjal dan hanya ada jalan setapak. Jenazah baru tiba di rumah duka sekitar pukul 07.00.
Kapolsek Kedungbanteng AKP Achmad Mudianto menduga pemuda itu terbawa pusaran air. "Sampai saat ini berdasar hasil pemeriksaan, kejadian itu murni musibah.''
Sebelumnya dikabarkan, Minggu (19/6) Yadi beserta Yusup (24) asal Desa Dawuhan Wetan, Kedungbanteng, serta Ikhsan (22) dan Sigit (17) dari Windusari, sekitar pukul 11.30 bermain ke Curug Gomblang. Yadi mandi seorang diri, kemudian naik bersama teman-temannya.
Dia kembali turun untuk mandi di curug seluas sekitar 10 m2 dan berkedalaman sekitar 10 m itu. Setelah berada di air kali kedua itulah dia melambai-lambaikan tangan isyarat minta tolong. Karena tak ada peralatan untuk membantu mengangkat, dia pun tenggelam. (G23-53)