Mengulas berita dan kejadian yang telah terjadi sedang terjadi dan yang akan terjadi di sekitar kalikesur

30 July 2011

tembusan: Home » berita » Anak Ditemukan tewas telanjang

Anak Ditemukan tewas telanjang

PURWOKERTO-Siswi SMP ditemukan tewas dalam kondisi setengah telanjang di salah satu ruang kelas SD Negeri 2 Baseh yang sudah tak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, sekitar pukul 10.00, kemarin.Korban teridentifikasi bernama Santi Maulina (15) yang beralamat di Desa Baseh RT 2/6, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas.

Korban adalah pelajar kelas 7 SMP 4 Satu Atap Kedungbanteng. Dia tinggal bersama neneknya, Marinah (65) yang rumahnya hanya berjarak sekitar 100 meter dari lokasi korban ditemukan. Orang tuanya, pasangan Abdul Khamim dan Titi Naisah, kerja di Jakarta.

Saat ditemukan korban hanya mengenakan kaos olah raga warna biru muda garis biru tua. Korban tak lagi memakai celana atau rok. Celana dalamnya ditemukan tergeletak di lantai tak jauh dari tubuh korban. Korban ditemukan tergeletak di ruang selatan dari dua ruang kelas SD 2 Baseh yang tak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Posisinya terlentang dengan kepala di bagian selatan. Matanya diplester lakban hitam. Alat kelamin berdarah. Di bagian lehernya terdapat bekas jeratan tali.
Di kebun belakang sekolah ditemukan tali plastik dan sobekan kain yang ada percikan darah. Di lantai ruangan terdapat bekas korban diseret. Tanda yang menunjukkan korban diseret itu membekas di dari ruangan sebelah utara hingga ruang selatan sejauh 10 meter.

Barang Bukti

Diduga pelajar SMP itu merupakan korban pemerkosaan dan pembunuhan. Dugaan itu ditunjukkan dari tanda-tanda pada kondisi korban saat ditemukan di lokasi kejadian serta barang bukti yang ditemukan seperti tali
Korban pertama kali ditemukan Kusto (53) penjaga SMP 4 Satu Atap Kedungbanteng.

Kemarin siang sekitar pukul 10.00, dia menengok kebun dan ruang SDN 2 Baseh yang sudah kosong. Dua ruang SD yang ada di Grumbul Pandak itu tak dipakai karena rusak. Siswanya digabung dengan SDN 2 Baseh di sebelah selatan yang sekaligus untuk SMP 4 Kedungbanteng. Karena SD 2 Baseh dan SMP 4 Kedungbanteng digabung jadi satu, sekolahnya disebut SMPN 4 Satu Atap Kedungbanteng.

Kapolsek Kedungbanteng AKP Sukandar bersama anggota langsung mengecek lokasi kejadian. Tim identifikasi Reskrim Polres Banyumas dipimpin Kasat Reskrim AKP Antonius Digdo Kristanto serta Dokkes Polwil Banyumas juga tiba di lokasi untuk melakukan identifikasi bersama dokter Puskesmas Ke­dungbanteng. Selain mengidentifikasi dan memeriksa mayat, polisi juga melakukan olah tempat kejadian perkara.

Menurut dokter Suripto dari Puskesmas Kedungbanteng, pada mayat korban ditemukan bekas jeratan di lehernya dan luka lecet di tangan. Dari vaginanya mengeluarkan darah. Namun dia belum bisa menyimpulkan apakah darah tersebut akibat perkosaan.(G23-55)