Mengulas berita dan kejadian yang telah terjadi sedang terjadi dan yang akan terjadi di sekitar kalikesur

29 September 2011

tembusan: Home » berita » Plesir ke Batur Agung Enam pemuda di tangkap polisi

Plesir ke Batur Agung Enam pemuda di tangkap polisi



KEDUNGBANTENG - Organ tunggal di Lokawisata Batur Agung, Desa Baseh Kecamatan Kedungbanteng, Selasa minggu kemarin, berakhir rusuh. Puluhan warga dari Grumbul Rabuk dan Grumbul Semaya dan baseh baku hantam di area tersebut. Dalam tawuran ini, enam pelaku  diamankan petugas Kepolisian Resort Banyumas.
    Keenam pelaku tersebut adalah Joko Susilo, (28) warga RT 7/5, Imam Hidayat (28), warga RT 4/5, Khodir Jaelani (28), Cahyo (28), Tarikun (34), Miskun  (32), Ryanto (28). Semua pelaku pemukulan adalah warga Grumbul Rabuk, Baseh, Kedungbanteng. Keenamnya diamankan karena menganiaya sedikitnya enam warga Grumbul Semaya. Yakni Ayes, Wito, Sutarko, Joko, Anton, dan Samsu. Bersama pelaku, keenam korban ikut menjalani pemeriksaan untuk memberikan keterangan

    Carso (25), warga setempat yang saat itu berada di lokasi kejadian mengaku kaget atas peristiwa tersebut. Menurutnya, peristiwa pemukulan yang dilakukan enam warga dusun Rabuk, Desa Baseh, Kecamatan Kedungbanteng berlangsung cepat dan mendadak. Sekitar pukul 12.00, saat konser organ tunggal di lapangan lokawisata Batur Agung masih berlangsung, tiba-tiba datang segerombolan motor yang dinaiki sejumlah warga dari Grumbul Rabuk. Mereka memarkir dan langsung memukul beberapa tukang parkir yang ada di lokasi kejadian. "Jumlah yang memukul banyak, tapi saya tidak tahu pastinya," terangnya yang saat kejadian bertugas jaga di dalam lokawisata Batur Agung.
    Beruntung, lanjut Carso, kejadian tersebut tidak meluas. Aparat Kepolisian Sektor Kedungbanteng yang mendapat informasi peristiwa tersebut tiba untuk melerai dan mengamankan lokasi kejadian. Mereka yang terlibat dalam tawuran tersebut langsung digelandang menggunakan mobil polisi ke Polsek Kedungbanteng. Namun, setelah sempat menjalani pemeriksaan, semua korban dan pelaku langsung dibawa menggunakan mobil menuju ke Polsek Karanglewas. "Karena ternyata, TKP pertama ada di wilayah Polsek Karanglewas," kata Kapolres Banyumas AKBP RZ Panca Putra melalui Kapolsek Kedungbanteng AKP Suparno EW.
     Hal senada disampaikan Ayes (25), salah satu korban pemukulan saat diperiksa di Polsek Karanglewas. Dalam pemeriksaan oleh Unit Resmob Polres Banyumas dan juga unit Satreskrim Polres Banyumas, tukang parkir di Lokawisata Batur Agung itu Mengaku diserang secara mendadak. Beberapa teman tukang parkir juga mengalami hal yang sama. "Saya langsung dipukuli. Teman saya juga. Ada sekitar enam orang yang memukuli," ungkapnya.
    Akibat serangan mendadak tersebut, kelompok Ayes tak sempat menghindar. Meski berusaha melawan, sebagian besar korban mengalami luka-luka hingga patah gigi. "Saya bengep di pipi kanan dan lengan. Teman saya, Wito, sampai rompol giginya," kata Ayes sambil menunjukkan bekas lukanya.     
    Dari informasi yang dihimpun Radarmas, tawuran tersebut diduga dipicu dari persoalan setoran parkir. Sehari sebelum peristiwa itu, atau pada Senin (13/9), datang warga Grumbul Rabuk yang bernama Miskun yang baru pulang dari perantauan. Lantas, Miskun meminta uang kepada para petugas parkir sebagai uang tambahan. "Tapi, tidak kami kasih. Nah, tadi malah datang membawa teman dan langsung memukul," terang salah seorang saksi saat dimintai keterangan.
    Namun, versi lain menyebutkan hal sebaliknya. Sumber Radarmas menyebutkan, penyebab tawuran antara pemuda itu karena Miskun dimintai uang parkir saat sedang bermain arung jeram di lokawisata Batur Agung. Saat itu, Miskun tak menolak permintaan parkir tersebut. Namun, setelah sampai di rumah, Miskun wadul ke koleganya. Nah, karena tidak terima mereka langsung menuju ke lokawisata Batur Agung dan memukuli para korban.
    Setelah menjalani pemeriksaan di Polsek Karanglewas, seluruh pelaku dan korban, serta saksi langsung dibawa ke Polres Banyumas untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Saat dibawa, polisi memisahkan dua kelompok tersebut. Masing-masing kendaraan mengangkut enam orang.
    Kapolres Banyumas AKBP RZ Panca Putra melalui Kapolsek Karanglewas AKP Dwi Budiyanto mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, terdapat enam pelaku dan lima korban. Seluruhnya dipastikan terlibat. Dari hasil keterangan yang didapat, tidak semua korban dikeroyok. Ada beberapa korban yang dikeroyok dua dan tiga orang, namun ada yang dianiaya satu orang. "Tapi, masih dalam penyelidikan selanjutnya oleh pihak Polres Banyumas," kata Dwi kemarin.